Dengandiadakannya pentas Tari Nusantara di Kibar Budaya Jilid 5, menjadi salah satu cara untuk mengenalkan dan mewariskan budaya dari generasi ke generasi," ujarnya. Setelah adanya pagelaran tarian tersebut dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat Kota Tasikmalaya, bahwa sanggar-sanggar lokal pun dapat menampilkan keanekaragaman Tarian
PeriapanPeragaan Karya Tari Tradisional. Dikutip dari buku yang berjudul Keanekaragaman Seni Tari Nusantara karya Resi Septiana Dewi (2012: 1) karya tari adalah hasil karya cipta manusia diungkapkan lewat media gerak yang memiliki keindahan. Mempersiapkan peragaan karya tari bertujuan agar karya tari berhasil dengan baik dan layak
Padabuku Keanekaragaman Seni Tari Nusantara (2012) karya Resi Septiana Dewi, tari nusantara adalah tari yang berada di seluruh penjuru kepulauan Indonesia. Jumlah seni tari Nusantara cukup banyak dan hampir tidak bisa dihitung mengingat wilayah Indonesia cukup luas. Perkembangan tari di Indonesia masih tetap berjalan hingga sekarang.
Saman Nama tarian sekaligus pencipta. Berawala dari permainan bernama "Pok Ane", Ulama Besar asal Suku Gayo, Syekh Saman, melakukan akulturasi permainan tersebut dengan kebudayaan Islam yang mulai masuk ke tanah Aceh pada abad ke 14.Sejak saat itulah, nanyian pengiring permainan Pok Ane yang mulanya hanya sebagai pelengkap menjadi beralih ke pujian penuk makna atas Allah S.W.T yang
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. terjawab • terverifikasi oleh ahli Bab KeanekaragamanKeanekaragaman karya nusantara dapat dilihat dari beberapa segi faktor yakni Pertama segi motif dan ragam hias yang dipakai, setiap daerah memiliki motif dan ragam hias yang berbeda. Kedua, Dari segi makna dan kekhasan yang terkandung dalam setiap karya daerah. Asal daerah tarian tersebut
Connection timed out Error code 522 2023-06-15 094100 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d79da16d896b8a0 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Kebudayaan nasional Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR tahun 1998, yakni “ Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bagi Masyarakat Pendukungnya, Semarang P&K, 199 ” Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama. Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional” Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang. Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan bangsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan mengalami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.[1] Wujud kebudayaan daerah dan wisata di indonesia Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut ini beberapa wisata dan kebudayaan Indonesia berdasarkan jenisn WISATA indonesia mempunyai banyak objek wisata yang sangat indah dan objek wisata yang terkenal di indonesia adalah borobudur,pulau komodo,tanah lot,dan masih banyak lagi. Rumah adat Rumah gadang, rumah adat sumatera barat Berikut adalah daftar rumah adat di Indonesia Aceh Rumoh Aceh Rumah Krong Bade Sumatera Utara Rumah Balai Batak Toba Rumah Bolon Omo Sebua Nias Sumatera Barat Rumah Gadang Uma Mentawai Riau Selaso Jatuh Kembar Lontiok Kepulauan Riau Rumah Belah Bubung Jambi Rumah Panggung Rumah Betiang Bangka Belitung Rumah Rakit Bengkulu Rumah Bubungan Lima Sumatera Selatan Rumah Limas Rumah Ulu Lampung Nuwo Sesat Jakarta Rumah Kebaya Rumah Bapang dan Rumah Gudang Jawa Barat dan Banten Rumah Kesepuhan Yogyakarta Bangsal Kencono Jawa Joglo Jawa Tengah dan Jawa Timur Tanean Lanjhang Madura Bali Gapura Candi Bentar Nusa Tenggara Barat Rumah Dalam Loka Samawa Lombok Nusa Tenggara Timur Lopo Sao Ata Mosa Lakitana Rumah Musalaki Kalimantan Barat Rumah Panjang Kalimantan Selatan Rumah Banjar Kalimantan Tengah Rumah Betang Kalimantan Timur Rumah Lamin Kalimantan Utara Rumah Baloy Sulawesi Selatan Bola Soba Bugis Bone Balla Lompoa Makassar Gowa Sulawesi Barat Tongkonan Tana Toraja Sulawesi Tenggara Istana Buton Laikas Sulawesi Utara Rumah Bolaang Mongondow Sulawesi Tengah Souraja Gorontalo Bandayo Po Boide Dulohupa Maluku Balieu dari bahasa Portugis Maluku Utara Sasadu Papua Honai Papua Barat Kambik suku Moi Rumsram Biak Jew Asmat Harit Maybrat-Teminabuan Kun suku-suku sekitar DAS Mamberamo-Sarmi Upacara Adat Upacara adat merupakan suatu bentuk tradisi yang bersifat turun-temurun yang dilaksanakan secara teratur dan tertib menurut adat kebiasaan masyarakat dalam bentuk suatu rangkaian aktivitas permohonan sebagai ungkapan rasa terima kasih. Selain itu, upacara adat merupakan perwujudan dari sistem kepercayaan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai universal, bernilai sakral, suci, religius, dilakukan secara turun-temurun serta menjadi kekayaan kebudayaan nasional. Unsur-unsur dalam upacara adat meliputi tempat upacara, waktu pelaksanaan, benda-benda/peralatan dan pelaku upacara yang meliputi pemimpin dan peserta upacara. Jenis-jenis upacara adat di Indonesia antara lain Upacara kelahiran, perkawinan, kematian, penguburan, pemujaan, pengukuhan kepala suku dan sebagainya. Beberapa upacara adat tradisional yang dilaksanakan masyarakat antara lain Sumatera Peucicap di Aceh Peusijuek dapu di Aceh Peutron Aneuk di Aceh Tabuik di Sumatera Barat Balimau di Sumatera Barat Makan bajamba di Sumatera Barat Basuh lantai di Kepulauan Riau Mandi safar Melayu di Kepulauan Riau Ratif saman di Kepulauan Riau Tepuk tepung tawar di Kepulauan Riau Jawa Seren taun di Jawa Barat Mitoni, tedak siti, ruwatan, kenduri, grebegan di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur Dugderan oleh masyarakat Semarang Kasodo oleh masyarakat Tengger Kalimantan Kalimantan Barat Gawai Dayak masyarakat Dayak Robo-robo masyarakat Mempawah Kalimantan Tengah Tiwah masyarakat Dayak Ngaju Kalimantan Selatan Baayun Mulud masyarakat Banjar Badudus masyarakat Banjar Bapapai masyarakat Banjar Aruh Baharin masyarakat Dayak Mappanretasi masyarakat Bugis Pagatan Macceratasi masyarakat Kotabaru Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Erau di Kutai Kartanegara Sulawesi Mapasilaga tedong suku Toraja Rambu solo suku Toraja Nusa Tenggara Ngaben di Bali Nelu bulanin di Bali Pasola sumba di Pulau Sumba Maluku Kololi kie di Maluku Utara Pukul sapu di Maluku Abdau di Maluku Buka sasi lompa di Maluku Papua Barapen atau Bakar batu di Papua Sanepen di Biak Tarian Tari tradisional, bagian dari budaya daerah yang menyusun kebudayaan nasional Indonesia Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagaisanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah. Untuk keperluan penggolongan, seni tari di Indonesia dapat digolongkan ke dalam berbagai kategori. Dalam kategori sejarah, seni tari Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga era era kesukuan prasejarah, era Hindu–Buddha, dan era Islam. Berdasarkan pelindung dan pendukungnya, dapat terbagi dalam dua kelompok, tari keraton tari istana yang didukung kaum bangsawan, dan tari rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan. Berdasarkan tradisinya, tarian Indonesia dibagi dalam dua kelompok; tari tradisional dan tari kontemporer. Lagu Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname. Lagu kedaerahan mirip dengan lagu kebangsaan, namun statusnya hanya bersifat kedaerahan saja. Lagu kedaerahan biasanya memiliki lirik sesuai dengan bahasa daerahnya masing-masing seperti Manuk Dadali dari Jawa Barat dan Rasa Sayange dari Maluku. Selain lagu daerah, Indonesia juga memiliki beberapa lagu nasional atau lagu patriotik yang dijadikan sebagai lagu penyemangat bagi para pejuang pada masa perang kemerdekaan. Perbedaan antara lagu kebangsaan dengan lagu patriotik adalah bahwa lagu kebangsaan ditetapkan secara resmi menjadi simbol suatu bangsa. Selain itu, lagu kebangsaan biasanya merupakan satu-satunya lagu resmi suatu negara atau daerah yang menjadi ciri khasnya. Lagu Kebangsaan Indonesia adalah Indonesia Raya yang diciptakan olehWage Rudolf Soepratman. Musik Identitas musik Indonesia mulai terbentuk ketika budaya Zaman Perunggu bermigrasi ke Nusantara pada abad ketiga dan kedua Sebelum Masehi. Musik-musik suku tradisional Indonesia umumnya menggunakan instrumen perkusi, terutama gendang dan gong. Beberapa berkembang menjadi musik yang rumit dan berbeda-beda, seperti alat musik petik sasando dari Pulau Rote, angklung dariJawa Barat, dan musik orkestra gamelan yang kompleks dari Jawa dan Bali Musik di Indonesia sangat beragam dikarenakan oleh suku-suku di Indonesia yang bermacam-macam, sehingga boleh dikatakan seluruh pulaunya memiliki budaya dan seninya sendiri.[2] Indonesia memiliki ribuan jenis musik, kadang-kadang diikuti dengan tarian dan pentas. Musik tradisional yang paling banyak digemari adalah gamelan, angklung dan keroncong, sementara musik modern adalah pop dan dangdut. Seni Gambar Jawa Wayang Sumatera Utara Tortor Seni Patung Seni patung di Indonesia berkaitan erat dengan perkembangan seni ukir. Berdasarkan sejarah, bangsa Indonesia mengenal seni ukir sekitar tahun 1500 Sm\M, yaitu pada zaman batu muda Neolitik. Nenek moyang bangsa Indonesia membuat ukiran pada kapak batu, tempaan tanah liat dan bahan-bahan lain dengan motif dan pengerjaan yang sangat sederhana. Bahan-bahan yang digunakan adalah tanah liat, batu, kayu, bambu, kulit, dan tanduk hewan. Motif yang dibuat masih berbentuk geometris berupa garis, titik, dan lengkungan. Seni ukir mulai berkembang pada zaman perunggu di tahun 500 hingga 300 SM yang sudah mengguankan bahan perunggu, emas, dan perak. Mereka bahkan telah mengenal teknik cor, dan memiliki variasi motif yang beragam. Seni patung telah mengalami perkembangan yang pesat. Awalnya, fungsi dari seni patung hanya bersifat magis dan ritual. Namun, kini patung hanya berfungsi sebagai hasan. Seni ini merupakan kesenian yang dikenal oleh berbagai masyarakat di Nusantara. Terlihat dari banyaknya patung dengan pahatan motif yang memberikan ciri tersendiri akan kesenian masing-masing daerah. Misalnya, pada ukiran kayu motif Pajajaran, Majapahit, Mataram, Pekalongan, Bali, Jepara, Madura, Cirebon, Surakarta, Yogyakarta, dan berbagai macam motif dari luar jawa. Jawa Patung Buto Bali Garuda Wisnu Kencana Papua Asmat Pakaian Adat Berikut adalah daftar pakaian adat di Indonesia Aceh Ulee Balang Sumatera Utara Ulos Suri-suri Gotong Gara Gara/Beka buluh Baru Oholu dan Õröba Si’öli Nias Sumatera Barat Minang Anak Daro Marapule Minang Roki Pakaian Penghulu Pakaian Bundo Kanduang Riau/Jambi Melayu Baju Kurung, Sarung dan Songkok Kebaya Laboh Cekak Musang Teluk Belanga Kepulauan Riau Melayu Baju kurung keke Cekak musang Baju gunting Cina Kain cual Anambas Kebaya labuh Sunting Melayu Tanjak Teluk belanga Tudung manto Bangka Belitung Kain Cual, Paksian dan Sungkon Sumatera Selatan Songket Aesan Gede Lampung Tapis Kikat dan Ketupung Jakarta Baju Koko dan Caping Kebaya Encim/Hwa Kun dan Kembang Goyang Jawa Batik Beskap dan Blangkon Kebaya Dodotan Baju Pesa’an Madura Kebaya Rancongan Madura Bali Kemben Kancrik Kain gringsing Nusa Tenggara Timur Tenun Ikat Pakaian Tais Beti / Taimuti Kalimantan Barat King Baba King Bibinge Burai King Burai Kalimantan Selatan Sasirangan Laung Kalimantan Timur Sarung Samarinda Sulawesi Utara Minahasa Wuyang Pasalongan Rinegetan Baju Kurai Baju Banjang Baju Ikan Duyung Tonaas Wangko/Walian Wangko Sulawesi Tengah Toraja Kondi Limanan Kalando Limanan Sulawesi Selatan Bugis/Makassar Baju Bodo Jas Tutup Baju La’bu Maluku Baju Cele Papua Manawou Koteka/Holim, Yokal dan Sali suku Dani Pummi dan Tok suku Asmat Papua Barat Ewer Seni Suara Jawa Sinden Sumatera Utara Talibun Gorontalo Dikili Kepulauan Riau Ghazal, Kompang Seni Sastra Sastra Indonesia adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam karya sastra di Asia Tenggara. Istilah “Indonesia” sendiri mempunyai arti yang saling melengkapi terutama dalam cakupan geografi dan sejarah poltik di wilayah tersebut. Sastra Indonesia sendiri dapat merujuk pada sastra yang dibuat di wilayah Kepulauan Indonesia. Sering juga secara luas dirujuk kepada sastra yang bahasa akarnya berdasarkan Bahasa Melayu dimana bahasa Indonesia adalah satu turunannya. Dengan pengertian kedua maka sastra ini dapat juga diartikan sebagai sastra yang dibuat di wilayah Melayu selain Indonesia, terdapat juga beberapa negara berbahasa Melayu seperti Malaysia dan Brunei, demikian pula bangsa Melayu yang tinggal di Singapura. Makanan Contoh hidangan Indonesia adalah nasi tumpeng,sate,dan masih banyak lagi. Masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi berasal dari kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar pulau dan memegang tempat penting dalam budaya nasional Indonesia secara umum dan hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan dan tradisi-adat yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan yang berasal seperti dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa. Pada dasarnya tidak ada satu bentuk tunggal “masakan Indonesia”, tetapi lebih kepada, keanekaragaman masakan regional yang dipengaruhi secara lokal oleh Kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing. Sebagai contoh, beras yang diolah menjadi nasi putih,ketupat atau lontong beras yang dikukus sebagai makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia namum untuk bagian timur lebih umum dipergunakan juga jagung, sagu, singkong, dan ubi jalar. Bentuk lanskap penyajiannya umumnya disajikan di sebagian besar makanan Indonesia berupa makanan pokok dengan lauk-pauk berupa daging, ikan atau sayur disisi piring.
Indonesia memiliki harta benda seni tari nan beragam. Berbagai bentuk karya tari merupakan keseleo satu bentuk keberbagaian kekayaan tersebut. Berdasarkan rang koreografinya tari dibedakan menjadi tari istimewa, tari berpesangan, dan tari kelompok. Karya seni tari ada yang berbentuk tari idiosinkratis, tari berkembar, bersumber trai kelompok. Setiap tulangtulangan karya tari memiliki keunikan partikular. Contoh karya tari partikular antara tidak Tari Topeng Rumyang dari Cirebon, Tari Merak dari Jawa Barat, dan Tari Kebyar Duduk pecah Bali. Riuk satu tokoh tari Bali adalah I Nyoman Sura koteng penari spontan pencipta tari. Engkau sudah lalu banyak menyorongkan berbagai bentuk karya tari Penampilan karya tarinya dilakukan di dalam maupun di luar wilayah. Tari Topeng yang ditampilkan oleh I Nyoman Sura privat programa festival Bedog di Sleman, Yogyakarya. Tari Topeng ditarikan I Nyoman Sura di atas panggung secara oknum. Gelanggang atau kancah menari berupa duaja terbuka sangat ia kuasai. Meskipun I Nyoman menari koteng, penampilannya begitu memukau para penonton. Secara umum karya seni tari dikelompokkan menjadi tari tradisional dan tari kreasi mentah. Tari tradisional merupakan tari yang mengalami perjalanan sejarah patut jenjang, tari tradisional selalu bertumpu pada konseptual-ola tradisi nan ada. Tari tradisional dibagi menjadi tiga kelompok yakni tari primitif, tari klasik, dan tari rakyat. Sedangkan tari reka cipta baru atau belalah disebut dengan tari modern merupakan karya tari garapan hijau. Tarian ini tidak berdasar pada aturan-resan yang ada. Rangka karya tari tunggal merupakan tari nan ditarikan maka itu seorang bedaya. Namun tidak menutup kemungkinan tari solo dibawakan oleh kian berusul seorang bedaya. Tari tunggal lebih memajukan ekspresi perseorangan. Tulang beragangan tari tunggal bermacam-diversifikasi, ada rencana tari singularis yang cocok ditarikan oleh penari pria, ada pula tari tunggal yang cocok dibawakan penayub wanita, ada pula tari khusus yang cocok dibawakan maka itu bedaya pria ataupun wanita. Beralaskan jenis tarinya terserah bermacam-macam tari tunggal, cak semau tari tunggal yang termasuk tari khas ritual, tari istimewa tradisional, dan ada lagi tari tunggal yang termaktub tari kreasi yunior, Tari Tunggal Tradisional Tari tunggal tradisional merupakan tari tradisional yang dibawakan seorang penari untuk keperluan seremoni. Sebagaimana Tari Sang Hyang Kuda, Tari Sang Hyang Lelipi, Tari Sang Hyang Dedari dari Bali. Tari Distingtif Tradisional Tari tunggal tradisional dibawakan oleh seorang penari tunggal tradisional ciri khas tertentu dan berfungsi bagaikan tontonan. Tari spesifik yang termaktub tari tradisional antara lain Tari Masker Rumyang dari Cirebon Tari Taruna Jaya dari Bali, Tari Srikandi dari Bali Tari Deret berpangkal Banyuwangi Jawa Timur Tari Kancet Ledo dari Kalimantan Dayak Kenyah Tari Gandrung mulai sejak Batuwangi Tari Taledhek berbunga Jawa timur Tari Gambyong dari Jawa tengah Tari Cokek dari Jawa perdua Tari Batek baris berbunga Sumbawa Tari Kancet papatai pecah Kalimantan Dayak kenyah Tari Kancet lasan bersumber Kalimantan Dayak kenyah Tari Leleng bersumber Kalimantan Tari Hudoq berbunga Kalimantan Tari Persembahan dari Kutai Kertanegara Tari Batara memanah dari Kutai Kertanegara Tari Srimpi berusul Jawa Tengah Tari Bondhan dari Jawa Tengah Tari Golek manis dari Jawa Paruh Tari Golek Kanya berusul Jawa Tengah Tari Mani poreng Tari Merak dari Sunda dan Bali Tari Pendet dari Bali Tari Individual Kreasi Baru Tari khusus kreasi baru tari nan dibawakan maka dari itu sendiri penari yang melagukan karya penciptanya dan punya karakteristik koreografernya. Tari solo nan termasuk tari kreasi baru antara lain Tari Sumringahing Ati dan Tari Wira Pratiwi karya Bagong Kusudiharjo, Tari Kebyar Terompong karya I Mario pecah Bali, Tari-tari Dara Karya R. Tjetje Soemantri. Dalam menarikan sebuah tari patok secara perorangan ada beberapa hal yang teradat diperhatikan, antara lain Penari harus memiliki kemampuan menari yang bagus. Tukang tari harus mengendalikan gerak tari. Penari harus dapat mengolah rasa sesuai dengan tariannya. Penari harus dapat menyesuaikan diri dengan iringan tarinya. Penari harus mengasai urat kayu pentas tari. Penandak memiliki tanggung jawab yang raksasa. Unik berfaedah sesuatu yang mempunyai kelebihan disbanding dengan yang bukan. Keunikan privat karya tari dapat ditunjukkan melampaui ketampanan di dalamnya. Keindahan dalam sebuah karya tari dapat dilihat berpangkal hal-peristiwa berikut 1. Gerak Karya Tari, Keindahan gerak tari dapat dilihat dari Adanya kemesraan bersumber anggota bodi yang satu dengan anggota badan nan lainnya. Adanya keselaran gerak dengan nada. Adanya penghayatan, pengungkapan dan ekspresi ragam gerak 2. Penataan tat arias dan tata busana 3. Penggunaan alat bakal mempertunjukkan gerak tari. 4. Pencaplokan Ruang pentas 5. Penguasaan lembaga teladan lantai Pujian Tari Tunggal Nusantara Selain bermula keindannya, keunikan karya tari pun boleh dilihat dari bentuk penyajiannya. Andai contoh bentuk penyajian tari Topeng nan ditarikan I Nyoman Sura. Karya tari tersebut disajikan di alam terbuka pada waktu lilin lebah hari dengan penerangan nyala lilin. Dengan penyajian yang seperti itu maka tari Topeng terlihat unik. Keunikan suatu karya tari menjadi ciri khas dan daya tarik ajojing. Berikut ini beberapa konseptual keunikan karya tari daerah. 1. Tari Kebyar Duduk Tari Kebyar merupakan bentuk tari singularis nan berpokok bersumber daerah Bali. Tari Kebyar ditarikan dengan dua diversifikasi posisi, yakni posisi meleleh dan posisi duduk. Tari Kebyar ditarikan dengan posisi duduk. Oleh karena itu, tari itu diberi nama tari Kebyar Duduk. Tari Kebyar Duduk sukar ditarikan, sehingga umumnya ditarikan oleh penari pria yang mahir dan menguasai gerak-gerak yang terik. Tari Kebyar Duduk ditarikan dengan berpindah-pindah tempat meskipun dengan posisi duduk. Peronggeng melangkah cepat dalam posisi setengah jongkok. Keadaan inilah yang menjadi ciri partikular dan daya tarik tari Kebyar Duduk. Selain itu, permainan kipas dan lirikan ain serta senyuman menerungku dari penari sejauh melakukan gerak tari semakin menambah keunikan karya tari ini. 2. Tari Klana Masker Tari Klana Topeng merupakan susuk tari tunggal nan berasal berusul Yogyakarta. Tari ini diperagakan maka dari itu seorang penari putra. Tari Klana Topeng mengobrolkan penyamaran seorang sri paduka nan sedang tertarik lega seorang pemudi. Selama menarikan karya tari ini peronggeng menggunakan topeng sebagai penutup wajah. Hal inilah yang membuat unik tari Klana Topeng. Meskipun kedok cinta menutupi wajah, tetapi bedaya dapat melakukan gerak tari dengan cacar dan minus salah sedikit pun. Selain itu, selendang tampak indah pada momen digunakan penari buat mengamalkan gerak tari. Selendang dilambaikan ke kanan dan ke kiri. 3. Tari Merak Jawa Barat mempunyai tari tunggal berupa Tari Merak. Tari merak ialah tari tunggal yang diperagakan maka dari itu sendiri penari wanita. Tari merak menggambarkan seekor merak yang bergerak dengan cacar. Manuver-gerakan tari dilakukan dengan gesit dan dinamis, penataan busana tari dibuat menyerupai burung merak dengan pemilihan rona-warna yang mengkilap. Selendang yang terjela ke pantat tubuh penari tampak indah momen saat ditarik ke samping kanan dan kiri jasmani penari. Selendang digerakan panjat anjlok seperti gerak butuh merak saat berjalan. 4. Tari Jaipong Jaipong merupakan keberagaman tari tunggal nan berasal mulai sejak kawasan jawa barat. Ciri tunggal gerak tari Jaipong adalah keceriaa, humoris, semangat,s pontanitas dan kesederhanaan alami/segala adanya. Tari jaipong dibawakan dengan iringan irama yang khas yaitu musik degung,merupakan irama sekaum beleganjur sunga yang terdiri dari perlengkapan nada redap, gong,saron, kecapi dan lain. Diantara radas perangkat nada tersebut suara kendanglah yang minimal dominan. 5. Tari Gambyong Tari gambyong merupakan varietas tari tunggal nan berasal berpangkal area jawa tengah. Tipe disko ini n kepunyaan ciri paling kecil menonjol yakni ruh kerakyatannya. Ciri eksklusif pertunjukan tari Gambyong sebelum dimulai cak acap dibuka dengan pangkur. Tari Gambyong merupakan tari partikular perawan yang memiliki teknik gerak dan irama iringan tari dan contoh kendagan yang rumpil serta menampilkan karakter tari yang luwes, kenes, kewes dan tregel. 6. Tari Kancet Lasan Tari ini menggambarkan kehidupan sehari-waktu burung Enggang,kalam nan dimuliakan oleh suku Dayak Kenyah karena dianggap misal tanda keagungan dan Kancet Lasan adalah joget tunggal wanita suku dayak kenyah,dan dalam membawakannya si penari banyak mempergunakan posisi merendah dan bertinggung atau duduk dengan dengkul menyentuh ini lebih ditekankan lega gerak-gerak Enggang saat terbang melayang dan hinggap bertengger di dahan pohon. 7. Tari Kancet Papatay/Tari Perang Tari ini menceritakan tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah berperang menyaingi disko ini sangat lincah,gesit,penuh umur dan kadang kala diikuti oleh pekikan sang tari kancet papatay,penari mempergunakan baju tradisional kaki Dayak Kenyah dilengkapi dengan peralatan perang seperti mandau,perisai dan baju ini diiringi dengan lagu Sak Paku dan hanya memperalat alat nada Sampe.
keanekaragaman karya tari nusantara dapat dilihat dari